Goxis – Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Rosarita Niken Widiastuti menyampaikan, pengguna media sosial di Indonesia mencapi 51 persen.
Tidak semua informasi media sosial yang disuguhkan mengandung kebenaran. Tidak jarang akun medsos justru memunculkan “Kekerasan” yang bisa mengadu domba, menyebar kebencian bahkan tindakan terorisme.
“Kementerian Komunikasi dan Informasi RI sangat mengatensi “Kekerasa” dunia maya, ” ungkapnya di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di jalan Merdeka Barat nomor 9 Gambir, Jakarta Pusat, Senin (30/10).
Niken mengaku, salah satu jenis media sosial yang sangat diwaspadai yaitu telegram. Dimana, aplikasi telegram rentan menjadi penyedia sumber informasi termasuk tindakan terorisme yang bisa memecah belahkan bangsa Indonesia.
Maka dalam hal ini, Kementerian Kominfo diberi kewenangan memblokir akun tersebut. Tidak hanya telegram, lanjut Niken, akun Portal atau situs lainnya yang digunakan sebagai penyebar ujaran kebencian hasutan dan tindakan radikal lainnya pun akan diblokir.
“Kami berwewenang blokir semunya, untuk pihak yang menindak (hukum) diserahkan kekepolisian, ” kata dia.
Menurutnya, saat ini masyarakat tengah dihadapkan dengan maraknya informasi media sosial yang banyak menyebarkan hoax atau berita bohong. Aksi sebaran tindakan yang sebetulnya sangat merugikan masyarakat itu menjadi keresahan tersendiri bagi pemerintah, termasuk penegak hukum sekalipun.
Niken mencontohkan kecelakaan yang terjadi di Pasuruan Jawa Timur (Jatim) yang hanya memakan satu korban. Anehnya oleh oknum oknum yang tidak bertanggungjawab dipelintir. Kejadian itu disebarluaslan dimedia sosial dengan menyebut kecelakaan tersebut memakan puluhan korban.
“Kan aneh itu. Makanya Polda (Jatim) akui selain tangani kecelakaan, juga membidik penyebar berita bohong itu,” paparnya.
Menyikapi kondisi tersebut, pihaknya melakukan literasi media bersama elemen, para tokoh agama di Indonesia seperti MUI dan lembaga agama lainnya. Tidak berhenti disitu, civitas kampus juga dilibatkan. “Selain lintas agama, literasi media juga bersama 100 kampus di Indonesia,” cetus dia.
sumber : https://kicknews.today/2017/10/31/waspada-medsos-bisa-jadi-pemicu-munculnya-kekerasan/
0 komentar:
Post a Comment