DNS (Domain Name Server) adalah suatu bentuk database yang terdistribusi, dimana pengelolaan secara lokal terhadap suatu data akan segera diteruskan ke seluruh jaringan (internet) dengan menggunakan skema client-server. Suatu program yang dinamakan name server, mengandung semua segmen informasi dari database dan juga merupakan resolver bagi client-client yang berhubungan ataupun menggunakannya.
Cara Kerja DNS Server
DNS bekerja dengan konsep client server, sebuah computer yang menjalankan fungsi server disebut DNS atau name server dan computer lain meminta penerjemahan hostname ke ip address disebut sebagai client DNS. DNS juga merupakan system database yang terdistribusi, sehingga memungkinkan setiap bagian dari database dikelola secara terpisah
Configurasi DNS Server (Awal)
Configurasi DNS Server (Lanjutan)
Proses Pengujian DNS Server
Kesimpulan
- DHCP server, membantu para administrator jaringan untuk memberikan IP address secara dinamis kepada komputer-komputer client yang terhubung. Dengan catatan, komputer server tidak boleh down.
- Pada konfigurasi DHCP server dapat dilakukan pengaturan sekaligus mengenai range IP yang dapat diberikan kepada komputer client, DNS, default gateway serta subnet masknya.
- Karena range IP yang dimiliki DHCP server terbatas, maka terdapat periode waktu yang disebut leased period. Client dapat memperbarui permintaannya jika masih membutuhkan IP address. Jika client tidak memperbarui permintaanya, maka IP address dikembalikan kepada DHCP server dan diberikan kepada komputer IP yang membutuhkan.
- DHCP Relay Agent ialah mendistribusikan atau membagikan IP yang sudah berbeda jaringan atau DHCP Server dan DHCP Client berada pada jarak yang berjauhan. DHCP biasanya hanya bisa mendistribusikan IP didalam 1 network saja, untuk menggunakan DHCP Relay Agent pastikan DHCP Server bisa berkomunikasi dengan default-gateway dari DHCP Client.
0 komentar:
Post a Comment